Minggu, 15 Mei 2011

Pembuatan Emping Melinjo

BAB I
PENDAHULUAN


A.       ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Karya Tulis ini mengambil judul “Pembuatan Emping Melinjo”, karena mempunyai alasan  masih jarang orang yang bisa membuat emping melinjo sendiri, meski yang memiliki pohon melinjo cukup banyak. Padahal bila melihat cara membuat emping, sangat mudah karena tidak memerlukan peralatan yang mahal. Sebab emping yang dibuat dengan memakai peralatan tradisional, memiliki rasa yang khas. Padahal peluang usaha untuk bidang ini masih terbuka lebar, sehingga penulis berinisiatif untuk membuat Karya Tulis ini agar supaya bisa memberikan tambahan wawasan mengenai proses pembuatan emping melinjo.

B.       LATAR BELAKANG
Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang tinggi harganya. Komoditi ini dapat diekspor ke negara-negara tetangga (Singapura, Malaysia dan Brunei).
Emping melinjo dapat dibagi digolongkan sebagai emping tipis dan emping tebal. Emping tipis dibuat dengan memukul biji melinjo tanpa kulit keras beberapa kali sampai cukup tipis (tebal 0,5-1,5 mm). Emping tebal dibuat dengan memukul biji melinjo tanpa kulit keras hanya 1-2 kali sekedar mengurangi ketebalan biji utuh.
Emping yang bermutu tinggi adalah emping yang tipis sehingga kelihatan agak bening dengan diameter seragam kering sehingga dapat digoreng langsung. Emping dengan mutu yang lebih rendah mempunyai ciri: Lebih tebal, diameter kurang seragam, dan kadang-kadang masih harus dijemur sebelum digoreng. Sampai sekarang, pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis pemipih. Emping ini masih harus dipipihkan secara manual oleh pengrajin emping yang telah berpengalaman.

BAB II
PEMBAHASAN


A.       SEKILAS TENTANG MELINJO
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0-1.200 m dpl. Dengan demikian, tanaman melinjo dapat tumbuh di pegunungan berhawa lembab, bisa juga didataran rendah yang relatif kering. Namun agar dapat berproduksi secara maksimal, melinjo sebaiknya ditanam di dataran rendah yang ketinggiannya tidak lebih dari 400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar 3.000-5.000 mm/tahun merata sepanjang tahun.
Pohon melinjo sudah dapat dipanen setelah berumur 5-6 tahun. Panen dilakukan dua kali setahun. Panen besar sekitar bulan Mei-Juli, sedangkan panen kecil sekitar bulan Oktober-Desember. Sedangkan pemungutan bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja. Hasil melinjo per pohon untuk tanaman melinjo yang sudah dewasa bervariasi antara 15.000-20.000 biji. Menurut petani, tanaman melinjo umur 15 tahun hasil produksi buahnya mencapai 50 kg klatak (buah yang telah dikupas kulitnya) sekali panen, berarti produksi yang diperoleh klatak 100 kg/pohon/tahun. Berbagai bagian dari pohon melinjo dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.  Diantaranya, daun, biji melinjo dan kulit biji melinjo sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk sayur. Selain itu, bijinya juga dapat diolah menjadi emping.
Tanaman melinjo (Gnetum gneman L.), termasuk jenis tanaman yang telah dikenal sejak ratusan tahun silam. Namun meski begitu, tanaman ini sampai sekarang belum dikembangkan secara serius, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Padahal, tanaman melinjo saat ini telah menjadi komoditas ekspor, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Sampai saat ini, melinjo ditanam masyarakat hanya dijadikan tanaman peneduh di halaman.
Keistimewaan tanaman ini sebenarnya, selain memberikan keuntungan seumur hidup bagi si penanamnya, juga bisa menjadi tanaman warisan untuk anak cucu. Sebab tanaman ini, usianya bisa sampai ratusan tahun. Seperti di Desa Citangtu Kabupaten Kuningan, terdapat pohon melinjo milik Juhana (50) usianya telah mencapai 150 tahun lebih, dan tingginya mencapai 25 meter.
Dari pohon itu, ia mampu menghasilkan 100 - 150 kg dalam satu kali panen.
Secara umum, tanaman melinjo dapat berbuah dua kali dalam setahun. Bahkan bila tumbuh pada tanah yang cocok, bisa panen sampai tiga kali. Sedangkan usia panen perdana, bila tanaman dipelihara dengan baik dapat berlangsung cepat pada usia dua sampai tiga tahun. Hasilnya tentu saja belum begitu banyak, paling-paling antara 10 - 20 kg/pohon, itu pun bila pemeliharaannya sempurna.

B.       PENGERTIAN EMPING MELINJO
Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari buah melinjo yang telah tua. Pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Sejauh ini, emping  diekspor ke negara-negara tetangga di antaranya ke Singapura, Malaysia dan Brunei. Bahkan, pasar ekspor yang potensial menjangkau Jepang, Eropa dan Amerika.
Emping adalah sejenis makanan ringan yang dibuat dengan menghancurkan bahan baku (biasanya biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Emping melinjo adalah jenis makanan ringan yang bentuknya bulat
pipih dibuat dari biji melinjo yang sudah tua. Rasa gurih emping melinjo dihasilkan dari biji melinjo yang telah tua, akan tetapi karena kandungan lemak yang tinggi menyebabkan resiko yang besar terhadap orang yang menderita darah tinggi.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat Emping Mlinjo adalah buah Mlinjo yang sudah dikupas atau biji Mlinjo. Sebenarnya ketika buah Mlinjo baru dipetik masih ada kulitnya. Kulit buah Mlinjo yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah Mlinjo yang sudah tua kulitnya berwarna merah tua. Biji Mlinjo berwarna hitam belang-belang.

C.       PROSES PEMBUATAN EMPING MELINJO
1.    Bahan :
·      Biji melinjo yang telah tua.
2.    Peralatan yang digunakan :
Dalam pembuatan Emping Melinjo peralatan yang diperlukan, yaitu :
a.    Kompor :
Kompor dipergunakan untuk proses memasak atau menggoreng Mlinjo yang masih mentah. Sebelum ada kompor para pengrajin emping Mlinjo memasak menggunakan pawon atau tungku.

b.    Wajan :
Wajan dipakai untuk menggoreng Mlinjo tanpa menggunakan minyak ( disangrai )
c.    Talenan :
Talenan adalah balok kayu kira-kira sepanjang satu meter sampai satu setengah meter untuk landasan tempat biji Mlinjo di tumbuk atau digeprek. Sekarang ada juga yang dibuat dari Batu atau semen, yang ukurannya tentu saja lebih pendek.
d.    Gandik :
Gandik adalah batu berbentuk bulat lonjong, untuk menumbuk atau menggeprek biji Mlinjo
e.    Layah :
Layah adalah peralatan terbuat dari batu yang biasa dipakai sebagai tempat untuk menumbuk bumbu-bumbu dapur. Layah dipakai untuk tempat menggerus Mlinjo atau mengupas kulit Mlinjo.
f.      Lading :
Lading adalah pisau kecil tipis diperlukan untuk mengangkat Emping yang menempel pada Talenan. Sekarang banyak dipakai alat baru yaitu Skrap.
g.    Widig :
Widig adalah anyaman bambu untuk menata dan menjemur Emping Mlinjo yang sudah ditumbuk/ digeprek.

h.    Keranjang :
Dipakai untuk menyimpan emping yang sudah kering.
i.      Seng atau lembar alumunium. Alat ini digunakan untuk mengambil lapisan tipis emping melinjo yang masih basah yang menempel pada landasan pemipih.
j.      Tempat penjemur. Alat ini digunakan untuk menjemur emping basah sampai kering. Alat terdiri dari balai-balai dan tampah dari anyaman bambu.

3.    Cara Pembuatan :
Untuk menghasilkan Emping Mlinjo yang berkwalitas harus diperhatikan cara yang benar dalam membuat Emping Mlinjo. Proses pembuatan Emping Mlinjo adalah sebagai berikut :
a.    Pengupasan kulit buah. Kulit buahdisayat dengan pisau, atau dikelupaskan dengan tangan, kemudian dilepaskan sehingga diperoleh binji melinjo tanpa kulit. Pengupasan juga dapat dilakukan dengan alat pengupas. Biji yang telah dikupas dapat dikeringkan, kemudian disimpan beberapa hari sebelum diolah lebih lanjut.
b.    Penyangraian. Biji disangrai di dalam wajan bersama pasir sambil diadukaduk sampai matang (selama 10~15 menit). Penyaringan dapat dilakukan di dalam wajan. Alat mekanis untuk menyangrai kacang tanah dapat juga untuk menyangrai biji melinjo. Biji melinjo yang telah matang tetap dipertahankan dalam keadaan panas sampai saat akan dipipihkan.
c.    Pemisahan kulit keras biji. Ketika masih sangat panas, biji dikeluarkan dari wajan, kemudian dipukul untuk memecahkan kulit keras dri biji. Pemukulan harus hati-hati agar isi biji tidak rusak.
d.    Biji Mlinjo ( buah Mlinjo yang telah dikuliti ) disangrai ( digoreng tanpa menggunakan minyak goreng ) sedikit demi sedikit di atas penggorengan.
e.    Jika sudah matang, Mlinjo yang sudah disangrai lalu diangkat lalu dikupas kulitnya dengan cara digerus di atas Layah / penggerusan yang lebar. Kira-kira segenggam antara sepuluh biji digerus secara perlahan, agar remuk cangkang atau kulit kerasnya.
f.      Satu-persatu Mlinjo ditaruh di landasan/talenan lalu digeprek (dipipihkan) dengan batu sampai Mlinjo menjadi pipih dan bundar tipis.( untuk ukuran standar: Satu keping Emping diperlukan tiga sampai empat butir Mlinjo.Jika biji Mlinjonya kecil-kecil bisa mencapai 5 biji per keping emping. Untuk ukuran besar kira-kira diameter 15 cm diperlukan 10 sampai 13 biji Mlinjo).
g.    Emping yang menempel di Talenan/landasan sesudah digeprek/ditumbuk menjadi pipih, diangkat dari Talenan dengan menggunakan Lading atau Skrap.
h.    Setelah terbentuk emping, dalam kondisi basah, Emping ditata di atas Widik (wadah serupa geribik) untuk dijemur hingga kering. Proses pengeringan dibutuhkan waktu kira-kira dua sampai tiga jam. Akan lebih cepat kering jika matahari bersinar terik.
i.      Apabila telah kering benar, Emping diangkat di masukan kranjang dan siap untuk dipasarkan.
j.      Emping Mlinjo dipasarkan, dapat juga dalam bentuk matang, Emping Mlinjo digoreng dulu sampai benar–benar mengembang lalu baru dikemas dan kemudian dipasarkan

Dalam proses pembuatannnya emping melinjo juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.    Emping tipis
-       Pemipihan.
Biji yang telah dilepaskan kulit kerasnya dan masih panas secepat mungkin dipipihkan menjadi emping melinjo. Pemipihan dapat dilakukan secara manual tanpa bantuan alat mekanis memerlukan keteampilan yang khusus yang hanya diperoleh melalai latihan dan pengalaman yang cukup lama. Pemipihan dengan menggunakan alat mekanis, meskipun lebih cepat, mutu emping yang dihasilakan tidak sebaik yang emping yang dipipihkan tanpa bantuan. Kadang-kadang, lapisan emping juga menempel pada ujung pemukul. Untuk menghindarinya, ujung pemukul dapat dibungkus dengan kantong plastik.


-       Penjemuran.
Lapisan tipis emping melinjo dilepaskan dari landasan pemipih dengan menggunakan serokan seng atau alumunium. Setelah itu, emping basah ini dijemur sampai kering (kadar air kurang dari 90%) sehingga diperioleh emping melinjo kering.
-       Penggorengan.
Emping melinjo tipis yang telah kering digoreng terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Penggorengan dilakukan didalam minyak goreng panas (170oC)
-       Pengemasan.
Emping tipis yang belum atau telah digoreng dikemas di dalam wadah yang tertutup rapat. Agar produk juga terhindar dari kerusakan mekanis, pecah, retak, atau hancur, dianjurkan menggunakan wadah dari kotak kaleng atau karton.

b.    Emping Tebal
-       Pemipihan.
Biji yang telah dilepaskan kulit kerasnya dan masih panas, secepat mungkin dipipihkan menjadi emping melinjo. Pemipihan dilakukan seara manual tanpa bantuan alat mekanis. Biji dipipihkan dengan memukul biji di atas landasan pemipih 1~2 kali sehingga ketebalannya menjadi setengah dari semula.

-       Penggorengan.
Emping tebal yang baru selesai dipipihkan segera digoreng di dalam minyak panas (suhu 1700C) sampai matang dan garing (5~10 menit).
-       Pengemasan.
Emping tebal yan telah digoreng ini dikemas di dalam wadah tertutup rapat. Untuk itu dapat digunakan kantong plastik polietilen.

D.      KUALITAS EMPING MELINJO DAN PEMASARANNYA.
Kebanyakan bahan untuk membuat Emping Mlinjo yaitu biji Mlinjo yang berasal dari desa Talok cukup bagus untuk dibuat emping. Buah melinjo yang dihasilkan petani tidak semuanya berkualitas bagus. Untuk mendapatkan Mlinjo berkualitas cukup sulit. Daerah penghasil Mlinjo berkualitas bagus, antara lain Desa Talok, Kalijurang dan desa Langkap Kecamatan Bumiayu. Mlinjo dari desa Talok bagus untuk dibuat Emping. Setiap dua kilo Mlinjo bisa menjadi sekilo Emping. Kwalitas Empingnya pun bagus. Warnanya kuning, renyah dan tidak berasa aor (getir), lain lagi Mlinjo dari daerah Selatan Bumiayu, seperti Winduaji dan sekitarnya, itu kurang bagus dibuat Emping. Biasanya bagus tidaknya Mlinjo dapat diketahui setelah disangrai, ketika digeprek tidak kalis dan kenyal melainkan lengket di Gandik bahkan hancur. Mlinjo dari daerah selatan Bumiayu kadar airnya terlalu tinggi. Akibatnya ketika Mlinjo ditumbuk terlalu renyah, mudah hancur dan susah dibentuk menjadi bulatan serupa mata uang logam.
Harga Mlinjo sosoh atau yang sudah dikuliti perkilo Rp 5000. Setiap dua kilo Mlinjo dengan kualitas bagus dapat menghasilkan sekilo Emping Mlinjo. Ciri-ciri melinjo bagus, mata bijihnya besar-besar dan warnanya hitam belang. Sebaliknya, jika biji Mlinjonya kecil-kecil setiap 2 kg hanya menghasilkan Emping kurang dari sekilo

BAB III
PENUTUP


A.       KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1.         Keistimewaan tanaman melinjo sebenarnya selain memberikan keuntungan seumur hidup bagi si penanamnya, juga bisa menjadi tanaman warisan untuk anak cucu, sebab tanaman ini, usianya bisa sampai ratusan tahun.
2.         Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari buah melinjo yang telah tua. Pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana.
3.         Bahan baku yang digunakan untuk membuat Emping Mlinjo adalah buah Mlinjo yang sudah dikupas atau biji Mlinjo.
4.         Dari proses pembuatannya emping melinjo dapat diebadakan menjadi dua, yaitu emping tipis dan emping tebal.




B.       SARAN
Penulis mempunyai saran, bagi penderita penyakit darah tinggi di larang terlalu banyak mengkonsumsi emping melinjo, hal ini disebabkan karena melinjo dapat menambah tekanan darah bagi pengkonsumsinya.





1 komentar:


  1. Nice information, many thanks to the author. It is incomprehensible to me now, but in general, the usefulness and significance is overwhelming. Thanks again and good luck!
    | cemilan enak melinjo | emping melinjo | jual cemilan online |
    Peluang usaha keripik melinjo

    BalasHapus